Jumat, 13 Januari 2012

Part2 Bumi Perkemahan -----------

Part2  Bumi Perkemahan --------

bingung mau nulis dari mana

langsung ke bis aja yaa(:


Bis kami belok ke bumi perkemahan yang saya lupa namanya, kata kakanya mau shalat zuhur dulu, disini sbenarnya ada pelajaran lagi yang ingin di tanamkan olah kaka kakanya bahwa dimana pun kita berada, bagaimana pun keadaaan kita, kapan pun, dan dalam kondisi apapun senang atau pun susah kalau sudah waktunya shalat yaa harus shalat. kadang kita selalu menunda, bukan, bukan kita tapi saya, ya saya kadang selalu menunda apalagi kalau masuknya waktu shalat barengan sama ngerjain sesuatu pasti saya tunda dulu shalatnya. padahal siapa yang berani menjamin umur kita sampai nanti

Selesai shalat, makan siang bareng memang sih makanannya sederhana TAPI, ada rasa yang berbeda yang ga bisa di ungkapkan dengan kata kata yang hanya bisa dirasakan. Yang mungkin bila makanan bisa dibeli tapi rasa yang ini ga bisa dibeli dan ga ada yang jual juga


Kalau saya perhatikan  ada satu peserta yang paling heboh dari sebelum berangkat sampe sekarang masih aja dia semangat,mungkin kalau diadain penilaian peserta terheboh dia pasti menang. Kalau ga salah namanya Mawar, ini dia orangnyaa
 
selesai makan siang, dilanjutin game, sebelumnya bagi kelompok dulu. Pembagian kelompoknya ga langsung tapi pakai undian. Siapa yang isi di kertasnya sama it kelompoknya, tapi yang jadi masalah disini, kami ga boleh ngomong cuma pake “.............” apalah itu saya ga tau namanya:D ternyata sulit bangett,. Bagaimana denganorang bisu? pernhakah kita berpikir seberapa sulit orang yang bisu untuk berkomunikasi,walau hanya untuk menyampaikan beberapa kata saja. Pernahkah kita bersyukur atasa nikmat Allah yang telah diberi pada kita.

Setelah semuanya dapat kelompok lanjut ke game sesi pertama,kami di beri dua alas plastik yang dengan cara apapun kami harus bisa berjalan ke finish tanpa harus menginjak tanah tapi menggunakan plastik tadi.

Semua kelompok berhasil di game sesi pertama ini.



Yang ini game sesi ke dua, kami di berisatu pak sedotan yang harus di rangkai membentuk lingkaran.selanjutnya kelompok kami harus masuk kedalam lingkaran tadi dan membawa ke garis finish tanpa boleh putus, kalau putus harus ngulang dari awal lagi.
Maaf kalau gabisa ngebayangin gimana permainannya, soalnya bingung bikin kata kata yang bisa ngegambarin gamennya:D.

Game sesi selanjutnya lebih sulit plus berat, bayangin aja kami disuruh bikin jembatan dari rangkaian tangan trus di lewati sama temen, persis jalan di jembatan beneran. game sesi yang ini sukses walau ada sedikit insiden berdarah,

Selanjutnya sesi game yang paling mendebarkan, nuangin air dalam gelas yang diikat di kepala kita ke gelas yang di kepala temen kita. soalnya kalo salah salah bisa basah kuyup nih badan. Dan yang pasti ini ga kalah seru dan sekali lagi saya ga bisa bikin kata kata yang pas buat ngegambarin segimana serunya game yang ini.


Selanjutnya masing masing  peserta di beri balon dan di perintahkan untuk nulis sifat buruk yang ingin kami hilangkan. Trus di tiup sampai pecah dan berharap sifat buruk itu hilang seiring pecahnya balon tadi. Emang sih ga berdampak langsung pada diri kami namun berdampak pada mental, yang menumbuhkan niat besar untuk menghilangkan sifat buruk tadi.


Ada satu lagi sih game yang terakhir tapi, maaf sekali lagi saya bingung untuk menggambarkannya dengan kata kata. Bener kata orang menulis itu sulit dibanding bicara langsung karena apa yang kita tulis mungkin berbeda artinya dengan apa yang orang baca. Tapi kalau mau lebih jelasnya datang langsung ke saya biar saya ceritain, insyaAllah:D

Back to home, 
hari itu adalah hari yang melelahkan plus menyenangkan plus banyak pelajaran hidup yang saya dapat. Terimakasih buat acaranya, dan ilmunya.

walaupun semua kegiatan sudah berakhir semoga tali persaudaraan kita tidak pernah berakhir(:



Dari Umar bin Khatab RA, Rasulullah SAW mengatakan kepadaku, ‘sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat sekelompok orang yang mereka ini bukan para nabi dan bukan pula orang yang mati syahid, namun posisi mereka di sisi Allah membuat para nabi dan orang yang mati syahid menjadi iri. Para sahabat bertanya, beritahukan kepada kami, siapakah mereka itu ya Rasulullah? Beliau menjawab, ‘mereka adalah sekelompok orang yang saling mencintai karena Allah SWT, meskipun di antara mereka tiada ikatan persaudaraan dan tiada pula kepentingan materi yang memotivasi mereka. Demi Allah, wajah mereka bercahaya, dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak takut manakala manusia takut, dan mereka tidak bersedih hati manakala manusia bersedih hati.’ Lalu Rasulullah SAW membacakan ayat ‘Sesungguhnya wali-wali Allah itu, mereka tidak takut dan tidak pula bersedih hati.” (HR. Abu Daud).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar