Sabtu, 14 Januari 2012

"ALASAN"

SEBERAPA PENTING SEBUAN ALASAN

ALASAN, ya kata itu pasti sering kita dengar. Mungkin ketika kita memilih sesuatu seseorang menanyakan “apa sih alasannya milih yang itu”. Pertama kali  masuk sekolah pasti di tanya sama guru “apa alasan kamu milih
sekolah yang ini,kenapa ga sekolah yang sana aja, yang sanakan lebih bagus”. Ketika  saya SMA untuk milih jurusan, lagi lagi saya ditanya alasan “apa alasannya mau masuk jurusan yang ini kenapa ga yang itu aja”. Berlanjut ke perguruan tinggi, eh ada lagi yang nanyain alasan “kenapa sih kamu milih perguruan tinggi yang ini, apa sih alasan kamu milih jurusan ini, prodi ini padahal prodi yang sana kan lebih mudah”. Sampai yang terbaru beberapa hari yang lalu, saya di tanya lagi “apa sih alasan kamu pengen masuk organisasi yang ini”. Sebenarnya seberapa penting sebuah alasan untuk menentukan, melakukan, memilih, dan memutuskan sesuatu ?

Setelah saya mendaki gunung lewati lembah mengarungi lautan, menjelajah daratan, tetap tidak menemukan arti kata “alasan”, ternyata setelah saya nanya sama mbah google dengan kata kunci “ definisi alasan menurut bahasa”, yang disana tertulis, alasan yaitu yang menjadi pendorong (untuk berbuat): apa ~ nya sehingga dia berbuat demikian. Berarti ada faktor pendorong seseorang untuk menentukan, melakukan, memilih, dan memutuskan sesuatu. Siapakah yang menjadi faktor tersebut ?

Kalau menurut saya, sekali lagi menurut saya, jadi apabila menurut anda saya salah tidak masalah dan mungkin pendapat saya memang salah. Tapi menurut saya alasan untuk menentukan, melakukan, memilih, dan memutuskan sesuatu itu kurang penting tapi yang terpenting adalah seberapa serius, seberapa komit, dan seberapa kuat pendirian  kita terhadap apa yang kita tentukan, kita lakukan, kita pilih, dan kita putuskan. Karena menurut saya semakin banyak kita memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, semakin banyak pula alasan untuk kita berhenti melakukan sesuatu itu. 

Tadi sore saya nanya sama temen saya seberapa penting sih sebuah alasan bagi kamu trus dia jawab “alasan itu tidak penting tapi perlu“. Berarti tidak semua yang kita tentukan, kita lakukan, kita pilih, dan kita putuskan harus memiliki alasan. 

malamnya saya masih kepikiran sama si "alasan". Terus saya ambil hp dan mulai mencari nomer ke-7 teman saya, saya sms yang isinya begini "maaf boleh tanya ga? apa sih alasan kamu mau temenan sama saya?” trus mereka jawab ‘soalnya kamu tuh baik, lucu, unik, Hah unik? emangnya saya barang? tapi itulah jawaban dari mereka. Pokoknya aku suka deh temenan sama kamu’. Tapi bagaimana kalau saya sudah tidak lucu, tidak sebaik, dan tidak seunik sekarang. Apakah mereka masih mau temenan sama saya? 
 Kalau menurut saya sih kemungkinan besar mereka tidak mau berteman lagi kalau memang alasan pertemanan mereka seperti itu. Karena alasan yang bersifat seperti itu bisa hilang dan tidak abadi.
Tapi ada sms dari satu teman saya M yang membuat saya senyum dan saya sependapat dengannya, dia jawab yang isinya gini "kalo aku ga punya alasan la.hehe, soalnya kalo kita punya alasan buat berteman, berarti kita pilih pilih dalam berteman. 
Tapi apapun jawaban mereka dan sebanyak apapun alasan mereka berteman dengan saya, saya tidak punya dan tidak ingin mencari alasan bagi sebuah pertemanan.

Sama halnya dengan berteman untuk menentukan, melakukan, memilih, dan memutuskan sesuatu pun begitu, apabila semakin banyak faktor pendorong bagi kita untuk menentukan, melakukan, memilih, dan memutuskan sesuatu, semakin banyak faktor bagi kita untuk tidak menentukan, melakukan, memilih, dan memutuskan sesuatu itu.

Jadi kalau menurut saya tidak semua yang kita tentukan, kita lakukan, kita pilih, dan kita putuskan harus memiliki alasan. Dan untuk pertanyaan yang di beri pada saya beberapa hari lalu saya tidak memiliki alasan, tapi memiliki keseriusan untuk ada di dalamnya,InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar