Rabu, 28 Maret 2012

Akhwat – Akhwat Tangguh

Beberapa bulan lalu pada kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang diadakan oleh suatu organisasi kampus tingkat universitas. Yang jadi perhatian adalah panitianya banyak buangettt. Tapi yang jadi pertanyaan,
apakah semua panitia di kegiatan tadi anggota aktif dari organisasi tersebut. Tapi setelah beberapa kali saya ikut kegiatan yang di adakan organisasi tersebut, ternyata anggota yang aktif bisa dihitung pakai  jari, itu pun ngitungnya cuma pakai jari tangan, gak abis pula jari ngitungnya miris, miris memang ):, tapi itulah kenyataannya.
Kemana menghilangnya mereka yang beberapa bulan lalu sibuk ngadain kegiatan buat adik – adik tingkatnya. Kemana mereka yang namanya tertulis dan terpampang di dinding sebuah ruangan.

Tapi saya bangga sama orang – orang yang tetap bisa konsisten dan istiqamah di jalan tersebut. Mungkin kalianlah orang – orang pilihan, orang – orang istemewa, orang – orang yang beda dengan kebanyakan orang di luar sana.
Bagaimana bisa disaat yang lain mundur dengan teratur kalian masih tetap bisa melangkah kedepan meskipun harus merangkak bahkan mungkin ngesot, seperti suster ngesott, loncat – loncat seperti pocong, terbang seperti kuntilanak:D(*efek kebanyakan nonton film horor)
Tetap bisa menjaga keistiqamahan disaat badai kefuturan. Tetap bisa bersama disaat yang lain sudah berpisah. Tetap bisa berdiri disaat yang lain sudah terjatuh, tetap bisa maju disaat yang lain sudah mundur.  

 Meskipun telah melewati banyak rintangan yang hanya menyisakan beberapa orang saja, kalian tetap maju menyokong dakwah ini. Karena dakwah itu ibarat gerbong kereta, meskipun tidak ada penumpang, gerbong akan tetap jalan, dan hanya orang – orang yang ada di dalam gerbonglah yang bisa sampai pada tujuan.

Meskipun hanya tersisa beberapa orang tetapi inilah para akhwat – akhwat tangguh. Akhwat – akhwat yang sudah melewati banyak rintangan, yang sudah mengorbankan banyak air mata. Akhwat – akhwat yang melakukan semua sesuatu seperti tanpa beban, bahkan tidak mengurangi keceriaan, mengurai tawa, meskipun ada satu yang kurang yaitu kekurangan orang. Mesipun mungkin hati mereka menangis, mungkin pernah terbersit rasa lelah dan jenuh, tapi mereka tetap menebar senyum keikhlasan pada sesamanya.

Aku iri dengan kalian, aku iri dengan keistiqamahan kalian, iri dengan ketangguhan kalian, iri dengan kesabaran kalian, iri dengan keikhlasan kalian.
Tolong, ajari aku agar dapat seistiqamah kalian, dapat setangguh kalian, dapat sesabar dan seikhlas kalian.
 Aku bangga bisa bertemu dan mengenal kalian(:.



*teruntuk seluruh akhwat – akhwat tangguh di luar sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar